1. Awal Diskusi
Biru Biru berkata, (mengutip al Quran) “Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir (Q.S 6:130) .
Adakah Rasul dari golongan jin??"
2. Kupas Logika
“Hai jin dan manusia, apakah belum datang Rasul-rasul dari golongan kamu sendiri ?”
Pertanyaan ini ditujukan kepada siapa ? kepada manusia saja ataukah kepada manusia dan jin ? jelas, ditujukan kepada manusia dan jin. Benar, kan ?
Kalau begitu, lalu apa jawaban manusia ?
Jika manusia itu menjawab “sudah”, itu artinya “sudah datang rasul dari bangsa manusia itu sendiri”
Lalu, bagaimana dengan jawaban jin ? sama saja. Jika jin itu menjawab, “sudah”, berarti “sudah dagang rasul dari bangsa jin”.
Dengan demikian, jelas ada Rasul dari bangsa jin dan manusia, tidak hanya dari bangsa manusia.
Pertanyaannya, sebenarnya bagaimana jawaban manusia dan jin ? apakah sama-sama menjawab, “sudah” atau sama-sama menjawab “belum” ?
Mustahil manusia dan jin sama-sama menjawab “belum”. Sebab telah nyata telah datang Rasul dari bangsa manusia. sehingga niscaya jawaban manusia terhadap ayat itu adalah “sudah”.
Lalu apakah mungkin manusia menjawab “sudah”, sedangkan “jin” menjawab “belum”. Jawaban “belum” adalah keniscayaan di dalam keyakinan mereka yang meyakini tiada Rasul dari bangsa jin. Jika memang tiada Rasul dari bangsa jin, berarti dalam menjawab ayat tersebut jin menjawab “belum”. Apakah mungkin ?
Mustahil jin menjawab “belum”. Sebab jawaban “sudah” itu merupakan hujjah Allah bagi manusia. jika “sudah datang Rasul dari bangsamu sendiri”, maka apakah konsekuensinya bagi manusia ? jika mereka tetap mengingkarinya, maka mereka menyaksikan diri mereka sendiri sebagai orang kafir.
dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir .
Kalau jin menjawab “belum”, berarti tiadanya hujjah Allah atas jin. Kalau begitu jin tidak dikenai kewajiban beribadah, tiada jin kafir, dan tiada yang terkena siksa. Ini mustahil.
Oleh karena itu, Logika meniscayakan adanya Rasul dari bangsa jin berlandas kepada surah 6:130 tersebut di atas.